AirAsia adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berpusat di Bandara Internasional Kuala Lumpur. AirAsia sendiri adalah maskapai swasta terbesar di Malaysia dan maskapai bertarif rendah terbesar di Asia Tenggara.
Sejarah
Insiden
Armada
The AirAsia Family
Di AirAsia, kami melihat diri kami bukan sekedar sebuah operator maskapai penerbangan tetapi lebih sebagai perusahaan merakyat yang kebetulan berkecimpung dalam bisnis maskapai penerbangan. Dengan memahami rakyat, kami dapat mewujudkan kebutuhan beragam pelancong yang sebenarnya juga menyediakan layanan dan produk terbaik untuk memberikan kepuasan tertinggi kepada masing-masing penumpang dengan berbagai yang keinginan dan harapan.
Pelajari lebih lanjut tentang kami dan temukan peluang karir jika Anda ingin menjadi bagian Allstar AirAsia.
AirAsia telah memicu revolusi perjalanan udara akibat semakin banyak orang di seluruh dunia menunjuk kami sebagai pilihan utama transportasi udara. Sembari terus berusaha untuk mendorong perjalanan udara, kami juga berusaha menciptakan suasana bahagia bagi para penumpang dengan jajaran layanan kami yang inovatif dan menyesuaikan kebutuhan Anda.
Misi kami adalah mencapai biaya termurah sehingga semua orang dapat terbang bersama AirAsia sementara menjaga kualitas tertinggi, memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya juga meningkatkan layanan.
Layanan AirAsia Group menjangkau jaringan paling luas di seluruh Asia & Australia yang tersusun dari afiliasi maskapai penerbangan berikut:
AirAsia Berhad (Malaysia) - Kode penerbangan: AK
Didirikan tahun 2001 dan terdaftar dalam Pasar Utama Bursa Malaysia Securities Berhad di bulan November 2004, dengan cabang di Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, Penang, Johor Bahru dan Kuching.
AirAsia Indonesia - Kode Maskapai: QZ
Didirikan pada 8 December 2004 melalui usaha bersama AirAsia International Ltd. dan PT. Awair International dengan pusat di Jakarta, Bali, Surabaya dan Medan.
Thai AirAsia - Kode Maskapai: FD
Didirikan pada tahun 2004 sebagai usaha bersama Asia Aviation dan AirAsia Investment dan terdaftar di Bursa Saham Thailand pada May 2012. Thai AirAsia memulai penerbangan komersial pertamanya pada 4 Februari 2004 dari Bangkok ke Hat Yai, dan kini beroperasi dari pusatnya di Bangkok, Phuket, Chiang Mai, Krabi, U-Tapao dan Hat Yai
Philippines’ AirAsia - Kode penerbangan: PQ
Didirikan pada tahun 2010 sebagai AirAsia Inc. dengan 60% dimiliki dalam kemitraan setara oleh para pengusaha di Filipina dan 40% dimiliki oleh AirAsia Berhad melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya AirAsia International Inc, yang beroperasi dari cabang ub di Manila.
AirAsia India - Kode Maskapai: I5
Didirikan di tahun 2013, AirAsia (India) Limited adalah joint ventura antara Tata Sons Limited & AirAsia Investment Limited. Maskapai ini menerbangkan pesawatnya dari pangkalannya di Bengaluru dan Delhi ke Chandigarh, Goa, Guwahati, Hyderabad, Imphal, Jaipur, Kochi, Pune dan Visakhapatnam.
AirAsia Zest - Kode penerbangan: Z2
Maskapai Penerbangan Tarif Rendah ZestAir telah diganti namanya menjadi AirAsia Zest pada tahun 2013 untuk mencerminkan kemitraannya dengan AirAsia. Saat ini, maskapai tersebut melayani sembilan rute domestik dan empat rute internasional dari Manila.
AirAsia Japan - Kode maskapai: DJ
Didirikan pada tahun 2007, yang merupakan maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah dari AirAsia Group dan saat ini melayani penerbangan ke tujuan-tujuan di wilayah Asia Pasifik. Beroperasi dari cabang di Kuala Lumpur.
Thai AirAsia X - Kode penerbangan: XJ
AirAsia Japan (AAJ) adalah usaha bersama antara AirAsia Investment Ltd, Rakuten Inc, Noevir Holdings Co Ltd, Octave Japan Infrastructure Fund dan Alpen Co Ltd. Maskapai ini merencanakan untuk beroperasi dari Nagoya.
Indonesia AirAsia X - Kode Maskapai: XT
Indonesia AirAsia X adalah maskapai penerbangan jarak jauh dengan tarif rendah pertama Indonesia dan merupakan afiliasi AirAsia Group di Indonesia. Indonesia AirAsia X beroperasi menggunakan Airbus A330-300 dengan konfigurasi 12 kursi Kelas Bisnis dan 365 kursi kelas Ekonomi. Visi kami adalah untuk memperkuat posisi kami sebagai maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah yang terdepan dalam skala global serta membangun jaringan pengangkutan yang kuat bersama maskapai lain dalam AirAsia Group.
Selengkapnya tentang AirAsia Group dan afiliasi maskapai penerbangannya:
AirAsia Group CEO - Tan Sri Tony Fernandes
Tony telah menjadi Group CEO AirAsia sejak bulan Desember 2001. Sebelum bekerja di AirAsia, beliau dulunya adalah seorang Pengontrol Keuangan di Virgin Communication London sebelum bergabung dengan Warner Music International London pada tahun 1989. Beliau dipromosikan menjadi Direktur Pelaksana di Warner Music Malaysia di tahun 1992 dan menjadi Direktur Pelaksana Regional Warner Music South East Asia pada tahun 1996. Pada tahun 1999, beliau menjadi Wakil Presiden Warner Music South East Asia.
Bersama dengan mitranya, Tony mendirikan Tune Air Sdn Bhd di tahun 2001, dengan visi untuk mendemokratisasi perjalanan udara dan membebaskannya dari cengkeraman kaum elit dengan menawarkan layanan berkualitas tinggi dan bertarif rendah. Mereka membeli AirAsia yang sedang bangkrut saat itu dari pemiliknya yang berasal dari Malaysia, DRB-Hicom, seharga satu keping RM1 (0.25 sen Dolar AS), dan setuju untuk menanggung hutang maskapai sebesar RM40 juta.
Digerakkan oleh Fernandes dan dengan bantuan dari mitra-mitranya, AirAsia melunasi hutang tersebut kurang dari dua tahun; terlepas dari kenyataan bahwa maskapai tersebut beroperasi di masa yang sangat berbahaya setelah 11 September 2001. AirAsia dimulai dengan dua pesawat (Boeing 737-300), satu tujuan (Pulau Langkawi) dan 250 staf.
AirAsia Berhad (Malaysia) - Aireen Omar, CEO
AirAsia Berhad terdaftar di Pasar Utama Bursa Malaysia Securities Berhad di Bulan November 2004. Sejak merintis model maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah (LCC) di Asean pada tahun 2001, maskapai ini telah berkembang dari maskapai penerbangan domestik di Malaysia menjadi maskapai penerbangan bertarif rendah terkemuka di Asia. Saat ini AirAsia menggerakkan armada yang terdiri dari 81 Airbus A320.
AirAsia Indonesia - Dendy Kurniawan, CEO
AirAsia Indonesia didirikan pada 8 December 2004 melalui usaha bersama AirAsia International Ltd. dan PT. Awair International. AirAsia Indonesia awalnya dikenal sebagai Awair. Pada 9 September 2005, maskapai tersebut bertukar nama secara resmi menjadi PT. Indonesia AirAsia. AirAsia Indonesia beroperasi dari 4 pusat: Jakarta, Bali, Surabaya dan Medan.
Thai AirAsia - Tassapon Bijleveld, CEO
Asia Aviation Public Company Limited terbentuk pada 14 Februari 2006 sebagai perseroan terbatas. Perusahaan tersebut adalah sebuah perusahaan pemegang saham yang hanya berinvestasi dalam bisnis penerbangan tarif rendah di bawah Thai AirAsia Company Limited ("Thai AirAsia").
Pada 31 Mei 2012, Asia Aviation Plc. terdaftar dalam Bursa Saham Thailand di bawah nama "AAV" dengan modal yang dibayar penuh. Perusahaan tersebut menggunakan profit dari Penawaran Umum Perdana (IPO) untuk berlangganan saham keluaran terbaru dari Thai AirAsia, sehingga kepemilikan sahamnya di Thai AirAsia meningkat menjadi 55% seperti sekarang. Pada saat ini Thai AirAsia beroperasi dengan 51 Airbus A320.
Philippines AirAsia - Kapten Dexter Comendador, CEO
Kapten Dexter ditunjuk sebagai Direktur Utama (CEO) PAA pada 10 Januari 2017. Ia memiliki 33 tahun pengalaman di bidang aviasi, pernah bertugas sebagai pilot tempur, komandan angkatan udara dan instruktur pilot di Angkatan Udara Filipina selama delapan tahun sebelum memulai karirnya sebagai pilot komersial pada tahun 1992. Ia bergabung dengan AirAsia Philippines sebagai Chief Pilot for Operations, sebelum dipromosikan dua tahun kemudian sebagai Direktur Operasional Penerbangan dan Direktur Utama Operasional (COO).
AirAsia Zest - Joy Caneba, CEO
Maskapai Penerbangan Bertarif Rendah Filipina, ZestAir, telah diganti namanya pada tahun 2013 menjadi AirAsia Zest untuk mencerminkan kemitraannya dengan AirAsia. Sekarang maskapai ini melayani sembilan rute domestik dan empat rute internasional dari Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila (NAIA).
Maskapai ini sejauh ini merupakan maskapai penerbangan dengan penerbangan terbanyak dari dan ke Kalibo yang merupakan jalan menuju pulau resort terkenal Boracay. AirAsia Zest saat ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 13 pesawat terbang.
AirAsia India – Amar Abrol, CEO
AirAsia (India) Limited adalah joint ventura antara Tata Sons Limited & AirAsia Investment Limited. AirAsia mengajukan lamaran ke Badan Investasi dan Promosi Asing (FIPB) India di bulan Februari 2013 dan menerima persetujuan resmi di bulan April 2013, diikuti dengan No Objection Certificate (NOC) di bulan September 2013 dan Izin Pengoperasian Bandar Udara (AOP) di bulan Mei 2014. AirAsia India saat ini menerbangkan pesawatnya dari Bengaluru dan Delhi ke Chandigarh, Goa, Guwahati, Hyderabad, Imphal, Jaipur, Kochi, Pune dan Visakhapatnam.
Jaringan luas AirAsia Group lebih disempurnakan lebih lanjut oleh AirAsia X dan Thai AirAsia X, afiliasi maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah dari Air Asia Group.
AirAsia X Berhad (Malaysia) - Benyamin Ismail, CEO
Didirikan pada tahun 2007, AirAsia X saat ini terbang menuju tujuan di China, Australia, Taiwan, Korea, Jepang, Sri Langka, Nepal, Selandia Baru dan Timur Tengah. Maskapai ini menerbangkan armada yang terdiri dari 20 Airbus A330-300, yang semuanya memiliki susunan 12 Ranjang Datar Premium dan 365 kursi Kelas Ekonomi.
Thai AirAsia X - Nadda Buranasiri, CEO
Didirikan pada tahun 2014, Thai AirAsia X is adalah maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah pertama yang menawarkan penerbangan langsung dari Bandara Don Mueang Bangkok ke Seoul, Tokyo dan Osaka. Thai AirAsia X menerbangkan armada yang terdiri dari 2 Airbus A330-300, yang semuanya memiliki susunan 12 kursi kelas bisnis dan 365 kursi kelas ekonomi.
Thai AirAsia X bertujuan untuk memaku posisinya sebagai pemimpin penerbangan jarak jauh bertarif rendah nasional dan dunia serta membangun jaringan yang kuat guna menjalin hubungan dalam beragam cabang AirAsia.
Didirikan pada tahun 2014, Indonesia AirAsia X adalah penerbangan jarak jauh dan murah pertama di Indonesia dan merupakan afiliasi dari AirAsia Group. Maskapai saat ini menawarkan penerbangan langsung dari Denpasar, Bali ke Melbourne, Australia. AirAsia X Indonesia beroperasi pada Airbus A330-300, dengan pengaturan kursi dari 12 kursi Kelas Bisnis dan 365 kursi ekonomi.
AirAsia Penerbangan Internasional
Data Kode- Kode IATA: AK
- Kode ICAO: AXM
- Kode panggil : RED CAP
- Kode panggil Indonesia Air Asia: QZ
- Kode panggil Thai Air Asia:FD
- Kode panggil Air Asia X: D7
- Kode panggil AirAsia Philippines: PQ
- Kode panggil AirAsia Zest: Z2
- Kode panggil Thai AirAsia X: XJ
- Kode panggil AirAsia India: I5
- Kode panggil Indonesia AirAsia X: XT
- Kode panggil AirAsia Japan: JW
AirAsia, Foto : AirAsia com |
Sejarah
- Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, dengan harga simbolik 1 Ringgit pada 2 Desember 2001. Tony melakukan turnaround dan AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan berbagai rute baru dan harga promosi serendah 10 RM bersaing dengan Malaysia Airlines.
- Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru dekat Singapura dan AirAsia melakukan penerbangan internasionalnya ke Thailand. Sejak itu, dibukalah Thai AirAsia dan dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia. Penerbangan ke Makau dimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka adalah ke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos.
- Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia (sebelumnya bernama AWAIR) yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan Makassar
- Pada hari kamis (17/11/2011) terminal AirAsia di bandara Soekarno Hatta, Indonesia secara resmi berpindah dari terminal 2 menjadi terminal 3, di mana melanyani penerbangan domestik maupun internasional. Kini, AirAsia Indonesia melayani 26 rute dengan 52 penerbangan yang terkoneksi melalui lima bandara hub (penghubung), yakni Cengkareng, Bandung, Denpasar, Surabaya, dan Medan.
Insiden
- 10 Januari 2011 - AirAsia AK 5218 tergelincir dari landasan pacu Bandar Udara Internasional Kuching. 4 orang mengalami cedera ringan sehingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Sarawak untuk mendapat perawatan.
- 28 Desember 2014 -AirAsia QZ8501, berangkat dari kota Surabaya dari Bandara Juanda menuju ke Bandara Changi, Singapura, hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara (ATC, air traffic control). Operasi pencarian dan penyelamatan telah dilaksanakan setelah kejadian tersebut. Tercatat 162 orang termasuk 7 awak, dengan mayoritas penumpang dilaporkan merupakan warga negara Indonesia pada pesawat bermodel Airbus A320-216 ini. Pilot telah meminta menaikkan ketinggian dari 32.000 ke 38.000 kaki karena menghindari cuaca buruk. Cuaca buruk kemungkinan menjadi faktor penyebab hilangnya pesawat tersebut.
- 30 Desember 2014 - AirAsia Zest Z2272 tergelincir di Bandara Internasional Kalibo, Filipina [5]. AirAsia Z2272 merupakan pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Manila ke Bandara Internasional Kalibo, dekat kawasan turis Boracay, Filipina. Peristiwa ini disebabkan karena badai tropis Seniang[6]. Tak ada korban dalam insiden ini.
Armada
- Pesawat Air Asia di KLIA
- Sebuah Pesawat AirAsia A320 dengan livery "Airline of the Year"
- Sebuah pesawat AirAsia dengan bendera Malaysia
- AirAsia fleet Aircraft In fleet Orders Passengers Notes
- Airbus A320-200 176 — 180 Pesawat juga akan dialihkan kepada Thai AirAsia, Indonesia AirAsia, AirAsia Philippines and AirAsia Japan
- Airbus A320neo 0 304[7] 186 Pengiriman pertama diharapkan pada 2016
- Airbus A321neo 0 100 236
- Total 404
The AirAsia Family
Di AirAsia, kami melihat diri kami bukan sekedar sebuah operator maskapai penerbangan tetapi lebih sebagai perusahaan merakyat yang kebetulan berkecimpung dalam bisnis maskapai penerbangan. Dengan memahami rakyat, kami dapat mewujudkan kebutuhan beragam pelancong yang sebenarnya juga menyediakan layanan dan produk terbaik untuk memberikan kepuasan tertinggi kepada masing-masing penumpang dengan berbagai yang keinginan dan harapan.
Pelajari lebih lanjut tentang kami dan temukan peluang karir jika Anda ingin menjadi bagian Allstar AirAsia.
AirAsia telah memicu revolusi perjalanan udara akibat semakin banyak orang di seluruh dunia menunjuk kami sebagai pilihan utama transportasi udara. Sembari terus berusaha untuk mendorong perjalanan udara, kami juga berusaha menciptakan suasana bahagia bagi para penumpang dengan jajaran layanan kami yang inovatif dan menyesuaikan kebutuhan Anda.
Misi kami adalah mencapai biaya termurah sehingga semua orang dapat terbang bersama AirAsia sementara menjaga kualitas tertinggi, memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya juga meningkatkan layanan.
Layanan AirAsia Group menjangkau jaringan paling luas di seluruh Asia & Australia yang tersusun dari afiliasi maskapai penerbangan berikut:
AirAsia Berhad (Malaysia) - Kode penerbangan: AK
Didirikan tahun 2001 dan terdaftar dalam Pasar Utama Bursa Malaysia Securities Berhad di bulan November 2004, dengan cabang di Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, Penang, Johor Bahru dan Kuching.
AirAsia Indonesia - Kode Maskapai: QZ
Didirikan pada 8 December 2004 melalui usaha bersama AirAsia International Ltd. dan PT. Awair International dengan pusat di Jakarta, Bali, Surabaya dan Medan.
Thai AirAsia - Kode Maskapai: FD
Didirikan pada tahun 2004 sebagai usaha bersama Asia Aviation dan AirAsia Investment dan terdaftar di Bursa Saham Thailand pada May 2012. Thai AirAsia memulai penerbangan komersial pertamanya pada 4 Februari 2004 dari Bangkok ke Hat Yai, dan kini beroperasi dari pusatnya di Bangkok, Phuket, Chiang Mai, Krabi, U-Tapao dan Hat Yai
Philippines’ AirAsia - Kode penerbangan: PQ
Didirikan pada tahun 2010 sebagai AirAsia Inc. dengan 60% dimiliki dalam kemitraan setara oleh para pengusaha di Filipina dan 40% dimiliki oleh AirAsia Berhad melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya AirAsia International Inc, yang beroperasi dari cabang ub di Manila.
AirAsia India - Kode Maskapai: I5
Didirikan di tahun 2013, AirAsia (India) Limited adalah joint ventura antara Tata Sons Limited & AirAsia Investment Limited. Maskapai ini menerbangkan pesawatnya dari pangkalannya di Bengaluru dan Delhi ke Chandigarh, Goa, Guwahati, Hyderabad, Imphal, Jaipur, Kochi, Pune dan Visakhapatnam.
AirAsia Zest - Kode penerbangan: Z2
Maskapai Penerbangan Tarif Rendah ZestAir telah diganti namanya menjadi AirAsia Zest pada tahun 2013 untuk mencerminkan kemitraannya dengan AirAsia. Saat ini, maskapai tersebut melayani sembilan rute domestik dan empat rute internasional dari Manila.
AirAsia Japan - Kode maskapai: DJ
Didirikan pada tahun 2007, yang merupakan maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah dari AirAsia Group dan saat ini melayani penerbangan ke tujuan-tujuan di wilayah Asia Pasifik. Beroperasi dari cabang di Kuala Lumpur.
Thai AirAsia X - Kode penerbangan: XJ
AirAsia Japan (AAJ) adalah usaha bersama antara AirAsia Investment Ltd, Rakuten Inc, Noevir Holdings Co Ltd, Octave Japan Infrastructure Fund dan Alpen Co Ltd. Maskapai ini merencanakan untuk beroperasi dari Nagoya.
Indonesia AirAsia X - Kode Maskapai: XT
Indonesia AirAsia X adalah maskapai penerbangan jarak jauh dengan tarif rendah pertama Indonesia dan merupakan afiliasi AirAsia Group di Indonesia. Indonesia AirAsia X beroperasi menggunakan Airbus A330-300 dengan konfigurasi 12 kursi Kelas Bisnis dan 365 kursi kelas Ekonomi. Visi kami adalah untuk memperkuat posisi kami sebagai maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah yang terdepan dalam skala global serta membangun jaringan pengangkutan yang kuat bersama maskapai lain dalam AirAsia Group.
Selengkapnya tentang AirAsia Group dan afiliasi maskapai penerbangannya:
AirAsia Group CEO - Tan Sri Tony Fernandes
Tony telah menjadi Group CEO AirAsia sejak bulan Desember 2001. Sebelum bekerja di AirAsia, beliau dulunya adalah seorang Pengontrol Keuangan di Virgin Communication London sebelum bergabung dengan Warner Music International London pada tahun 1989. Beliau dipromosikan menjadi Direktur Pelaksana di Warner Music Malaysia di tahun 1992 dan menjadi Direktur Pelaksana Regional Warner Music South East Asia pada tahun 1996. Pada tahun 1999, beliau menjadi Wakil Presiden Warner Music South East Asia.
Bersama dengan mitranya, Tony mendirikan Tune Air Sdn Bhd di tahun 2001, dengan visi untuk mendemokratisasi perjalanan udara dan membebaskannya dari cengkeraman kaum elit dengan menawarkan layanan berkualitas tinggi dan bertarif rendah. Mereka membeli AirAsia yang sedang bangkrut saat itu dari pemiliknya yang berasal dari Malaysia, DRB-Hicom, seharga satu keping RM1 (0.25 sen Dolar AS), dan setuju untuk menanggung hutang maskapai sebesar RM40 juta.
Digerakkan oleh Fernandes dan dengan bantuan dari mitra-mitranya, AirAsia melunasi hutang tersebut kurang dari dua tahun; terlepas dari kenyataan bahwa maskapai tersebut beroperasi di masa yang sangat berbahaya setelah 11 September 2001. AirAsia dimulai dengan dua pesawat (Boeing 737-300), satu tujuan (Pulau Langkawi) dan 250 staf.
AirAsia Berhad (Malaysia) - Aireen Omar, CEO
AirAsia Berhad terdaftar di Pasar Utama Bursa Malaysia Securities Berhad di Bulan November 2004. Sejak merintis model maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah (LCC) di Asean pada tahun 2001, maskapai ini telah berkembang dari maskapai penerbangan domestik di Malaysia menjadi maskapai penerbangan bertarif rendah terkemuka di Asia. Saat ini AirAsia menggerakkan armada yang terdiri dari 81 Airbus A320.
AirAsia Indonesia - Dendy Kurniawan, CEO
AirAsia Indonesia didirikan pada 8 December 2004 melalui usaha bersama AirAsia International Ltd. dan PT. Awair International. AirAsia Indonesia awalnya dikenal sebagai Awair. Pada 9 September 2005, maskapai tersebut bertukar nama secara resmi menjadi PT. Indonesia AirAsia. AirAsia Indonesia beroperasi dari 4 pusat: Jakarta, Bali, Surabaya dan Medan.
Thai AirAsia - Tassapon Bijleveld, CEO
Asia Aviation Public Company Limited terbentuk pada 14 Februari 2006 sebagai perseroan terbatas. Perusahaan tersebut adalah sebuah perusahaan pemegang saham yang hanya berinvestasi dalam bisnis penerbangan tarif rendah di bawah Thai AirAsia Company Limited ("Thai AirAsia").
Pada 31 Mei 2012, Asia Aviation Plc. terdaftar dalam Bursa Saham Thailand di bawah nama "AAV" dengan modal yang dibayar penuh. Perusahaan tersebut menggunakan profit dari Penawaran Umum Perdana (IPO) untuk berlangganan saham keluaran terbaru dari Thai AirAsia, sehingga kepemilikan sahamnya di Thai AirAsia meningkat menjadi 55% seperti sekarang. Pada saat ini Thai AirAsia beroperasi dengan 51 Airbus A320.
Philippines AirAsia - Kapten Dexter Comendador, CEO
Kapten Dexter ditunjuk sebagai Direktur Utama (CEO) PAA pada 10 Januari 2017. Ia memiliki 33 tahun pengalaman di bidang aviasi, pernah bertugas sebagai pilot tempur, komandan angkatan udara dan instruktur pilot di Angkatan Udara Filipina selama delapan tahun sebelum memulai karirnya sebagai pilot komersial pada tahun 1992. Ia bergabung dengan AirAsia Philippines sebagai Chief Pilot for Operations, sebelum dipromosikan dua tahun kemudian sebagai Direktur Operasional Penerbangan dan Direktur Utama Operasional (COO).
AirAsia Zest - Joy Caneba, CEO
Maskapai Penerbangan Bertarif Rendah Filipina, ZestAir, telah diganti namanya pada tahun 2013 menjadi AirAsia Zest untuk mencerminkan kemitraannya dengan AirAsia. Sekarang maskapai ini melayani sembilan rute domestik dan empat rute internasional dari Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila (NAIA).
Maskapai ini sejauh ini merupakan maskapai penerbangan dengan penerbangan terbanyak dari dan ke Kalibo yang merupakan jalan menuju pulau resort terkenal Boracay. AirAsia Zest saat ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 13 pesawat terbang.
AirAsia India – Amar Abrol, CEO
AirAsia (India) Limited adalah joint ventura antara Tata Sons Limited & AirAsia Investment Limited. AirAsia mengajukan lamaran ke Badan Investasi dan Promosi Asing (FIPB) India di bulan Februari 2013 dan menerima persetujuan resmi di bulan April 2013, diikuti dengan No Objection Certificate (NOC) di bulan September 2013 dan Izin Pengoperasian Bandar Udara (AOP) di bulan Mei 2014. AirAsia India saat ini menerbangkan pesawatnya dari Bengaluru dan Delhi ke Chandigarh, Goa, Guwahati, Hyderabad, Imphal, Jaipur, Kochi, Pune dan Visakhapatnam.
Jaringan luas AirAsia Group lebih disempurnakan lebih lanjut oleh AirAsia X dan Thai AirAsia X, afiliasi maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah dari Air Asia Group.
AirAsia X Berhad (Malaysia) - Benyamin Ismail, CEO
Didirikan pada tahun 2007, AirAsia X saat ini terbang menuju tujuan di China, Australia, Taiwan, Korea, Jepang, Sri Langka, Nepal, Selandia Baru dan Timur Tengah. Maskapai ini menerbangkan armada yang terdiri dari 20 Airbus A330-300, yang semuanya memiliki susunan 12 Ranjang Datar Premium dan 365 kursi Kelas Ekonomi.
Thai AirAsia X - Nadda Buranasiri, CEO
Didirikan pada tahun 2014, Thai AirAsia X is adalah maskapai penerbangan jarak jauh bertarif rendah pertama yang menawarkan penerbangan langsung dari Bandara Don Mueang Bangkok ke Seoul, Tokyo dan Osaka. Thai AirAsia X menerbangkan armada yang terdiri dari 2 Airbus A330-300, yang semuanya memiliki susunan 12 kursi kelas bisnis dan 365 kursi kelas ekonomi.
Thai AirAsia X bertujuan untuk memaku posisinya sebagai pemimpin penerbangan jarak jauh bertarif rendah nasional dan dunia serta membangun jaringan yang kuat guna menjalin hubungan dalam beragam cabang AirAsia.
AirAsia Penerbangan Internasional
Indonesia AirAsia X - Sulistyo Nugroho Hanung, President Director (Act)Didirikan pada tahun 2014, Indonesia AirAsia X adalah penerbangan jarak jauh dan murah pertama di Indonesia dan merupakan afiliasi dari AirAsia Group. Maskapai saat ini menawarkan penerbangan langsung dari Denpasar, Bali ke Melbourne, Australia. AirAsia X Indonesia beroperasi pada Airbus A330-300, dengan pengaturan kursi dari 12 kursi Kelas Bisnis dan 365 kursi ekonomi.
Terima kasih telah membaca artikel tentang AirAsia Penerbangan Internasional di blog Getuk Lindri jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.